Abstract
This research aims to identify the issues of modernity and gender equality raised in Indonesian muslim literature, specifically in the novels Tenggelamnya Kapal van der Wijck by Hamka and Para Priyayi by Umar Khayam. This research applies a descriptive qualitative methodology. The issue of gender inequality is particularly highlighted in the novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck, as exemplified by the character of Hayati. Discrimination against women is depicted in the novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck. Umar Khayam's Para Priyayi explores the contemporary manifestation of traditionalism in Indonesian religious practice, particularly within the context of Javanese Muslim society. The synthesis of Javanese tradition and modernity in Para Priyayi represents a contemporary phenomenon.
References
Aeni, S. N., Effendy, C., & Priyadi, A. T. (2015). Makna Priyayi dalam Novel Para Priyayi dan Jalan Menikung Analisis Struktural Semiotik. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 4(2). https://doi.org/https://doi.org/10.26418/jppk.v4i2.9104
Al-Attas, A. M. N. (1972). Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu. Selangor: UKM.
Fanani, A. (2017). Identitas dan Mobilitas Sosial Priyayi dalam Novel
Para Priyayi Karya Umar Kayam. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(1), 42–51. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/sabda.12.1.42-51
Ismawati, E. (2013). Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Mahayana, M. S. (2012). Pengarang Tidak Mati Peranan dan Kiprah Pengarang Indonesia (Cetakan I). Bandung: Nuansa Cendekia.
Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mujianto, Y., & Fuady, A. (2014). Kitab Sejarah Sastra Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Nurmuzdalifah, S., Rahmawati, N. P., Fauziyah, I., Yuanda, B. T., Ardiansyah, T. B., & Nurhayati, E. (2023). Analisis Feminisme dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. JBSI: Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(02), 172–181. https://doi.org/https://doi.org/10.47709/jbsi.v3i02.3294
Pratama, D. F., & Miftahuddin, M. (2023). Peran Kaum Priyayi Baru dalam Modernisasi Kebudayaan Jawa Melalui Kebudayaan Indis Akhir Abad 19-Awal Abad 20. HISTORIA VITAE, 3(1), 13–24. https://doi.org/https://doi.org/10.24071/hv.v3i1.5652
Primasari, D. (2016). Analisis Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel Pulang Karya Leila S. Chudori serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Atas. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/53622
Qur’ani, H. B. (2019). Martabat Perempuan Minangkabau dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 8(1), 9–17.
Sarwadi, H. (2004). Sejarah Sastra Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama Media.
Satinem. (2019). Apresiasi Prosa Fiksi: Teori, Metode, dan Penerapannya. Yogyakarta: Deepublish.
Semi, M. (1990). Rencana Pengajaran Bahasa dan Sastra. Bandung: Angkasa.
Soekiman, D. (2011). Kebudayaan Indis: Dari Zaman Kompeni sampai Revolusi. Depok: Komunitas Bambu.
Susanto, D. (2016). Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center or Academic Publishing Service.
Thalib, A. A. (2017). Isu-Isu Identitas Budaya Nasional dalam Film “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.” Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 1(2), 1–7.
Wardani, K. D. K. A. (2018). Mimikri dan Hibriditas Novel Para Priyayi (Kajian Poskolonial). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora, 2(2), 50–61. https://doi.org/https://doi.org/10.23887/jppsh.v2i2.15972
Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Zuhri, S., & Amalia, D. (2022). Ketidakadilan Gender dan Budaya Patriarki di Kehidupan Masyarakat Indonesia. Murabbi, 5(1). https://www.ejournal.stitalhikmah-tt.ac.id/index.php/murabbi/article/view/100