Abstract
Pengkaji al-Qur’an mengakui bahwa muncul keragaman metode penafsiran untuk menginterpretasikan teks al-Qur’an. Adalah linguistik salah satu metode penafsiran yang digunakan untuk menafsirkan al-Qur’an. Nyatanya kajian linguistik menjadi tahapan dalam penafsiran sebagaimana yang dinyalakan oleh Amīn al-Khūlī dan Naṣr Hāmid Abū Zaid dalam melakukan pembaruan dalam metode penafsiran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbasis studi kepustakaan (library reseach) dengan menggunakan sumber berupa buku, majalah, jurnal atau tulisan yang berkaitan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Amīn al-Khūlī dan Naṣr Hāmid Abū Zaid menjadikan linguistik menjadi pijakan yang utama dalam menemukan penafsirsan teks al-Qur’an, dimana al-Khūlī mendudukan kajian sastra sebagai prioritas pemerolehan makna, yang dalam hal ini kajian linguistik menjadi pijakan dalam interpretasi teks. Sedangkan Naṣr Hāmid Abū Zaid mendudukan linguistik hanya sebagai proses tahapan awal menginterpretasikan teks al-Qur’an. Tahapan selanjutnya masih dibutuhkan pendekatan lain yang menjadi penyelaras interpretasi dengan kondisi masa kini, baik teologi, filsafat, historis maupun sosial dan budaya. Rumusan metode penafsiran mereka berdua bertujuan untuk membebaskan dari unsur subyektifitas penafsir.
References
Ahmadi. (2017). Hermeneutika al-Qur’an: Kajian atas pemikiran Fazlur Rahman dan Naṣr Ḥāmid Abū Zayd tentang Hermeneutika al-Qur’an (Vol. 1). Retrieved from http://ejournal.idia.ac.id/index.php/el-waroqoh
Al-Khūlī, A. (1961). Manāhij Tajdīd fi An-Naḥwi wa Al-Balāgah wa at-Tafsīr wa Al-Adāb. Kairo: Dār al-Ma’ārif.
Aminullah, M. (2016). Hermeneutika dan Linguistik Perspektif Metode Tafsir Sastra Amin al-Khuli. El-Hikam, 9(2), 325–348.
Annisa, R. A., Almaida, F., Balqis, P., Winata, P., & Safira, F. (n.d.). Kedudukan Al-Qur’an dan Hadist Sebagai Dasar dalam Pendidikan Islam.
Arsyad, A. (2016). Teknik Interpretasi Linguistik dalam Penafsiran al-Qur’an. Jurnal Tafsere, 4(2). Retrieved from https://doi.org/10.24252/jt.v4i2.2770
Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Burhanuddin, N. (2022). Filsafat Takwil: Kajian Teks Al-Qur’an. Prenada Media.
Hamdani, F. (2016). Teori Interpretasi Naṣr Hamid Abu Zayd. Farabi, 13(1), 30–45. Retrieved from https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/800
Ichwan, M. N. (2003). Meretas Kesarjanaan Kritis Al-Qur’an, Teori Hermeneutika Naṣr Abu Zayd. Jakarta: Teraju.
Kāmil, S. (1982). Āmīn al-Khūlī. Kairo: al-Hay’ah al-Miṣriyyah al-Āmma Li al-Kitab.
Latief, H. (2003). Naṣr Hamid Abu Zaid: kritik teks keagamaan. Elsaq Press. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=ynx1NAAACAAJ
Maftukhin. (2010). Nuansa studi Islam: sebuah pergulatan pemikiran. Teras. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=nOL2ZwEACAAJ
Muhammad, H. (2020). Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah. IRCiSoD.
Mustaqim, A. (2012). Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an. Yogyakarta: LSQ ar-Rahmah.
Newton, K. M. (1994). Menafsirkan Teks Pengantar Kritis Mengenai Teori dan Praktek Menafsirkan Sastra. Diterjemahkan oleh Soelistia. Semarang: IKIP Semarang Press.
Nizhan, A. (2008). Buku Pintar Al-Qur`an. Jakarta: QultumMedia.
Putra, W. H. (2021). Linguistik AL-Qur’an: Membedah Makna dalam Konvensi Bahasa. Penerbit Adab. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=Ef05EAAAQBAJ
Qalyubi, S., & Maimun, M. (1997). Stilistika al-Qur’an: pengantar orientasi studi al-Qur’an. Yogyakarta: Titisan Ilahi Press.
Ramadhani, W. (2017). Amin Al-Khuli dan Metode Tafsir Sastrawi Atas Al-Qur’an. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir, 2(1), 1–14. Retrieved from https://doi.org/10.32505/at-tibyan.v2i1.222
Sahidah, A. (2018). God, Man, and Nature. Yogyakarta: IRCiSoD. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=Qs27DwAAQBAJ
Salama, M. (2018). The Qur’ān and Modern Arabic Literary Criticism: From Ṭāhā to Naṣr. Bloomsbury Publishing.
Shalahuddin, H. (2007). Al-Qur’an dihujat. Al Qalam. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=X8Eq_-T4HqsC
Syamsuddin, S. (2024). Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Pesantren Nawasea Press.
Taufiq, W. (2016). Semiotika untuk Kajian Sastra dan al-Qur’an (I). Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Wijaya, A. (2020). Arah Baru Studi ulumul Qur’an: Memburu Pesan Tuhan dibalik Fenomena Budaya (1st ed.; Y. Elga, Ed.). Yogyakarta: IRCiSoD.
Wijaya, A. (2021). Menafsir Kalam Tuhan. Yogyakarta: IRCiSoD. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=FykSEAAAQBAJ
Zaid, N. H. A. (1992). Naqd al-Khiṭāb al-Dīnī. Kairo: Sīna li an-Naṣr.
Zaid, N. H. A. (1993). Mafhum al-Nash: Dirasat fi Ulum al-Quran, al-Haiyah al-Mishriyyah alAmmah li al-Kitab. Kairo.
Zaid, N. H. A. (1995). An-Naṣ As-Ṣulṭah Al-Haqīqah. Beirut: Al-Markaz Al-Tsaqafi al-’Arabi.
Zaid, N. H. A. (2000). Al-Naṣ wa al-Ṣulṭah wa al-Haqīqah: Irādah al-Ma’rifah wa Irādah al-Haimanah (4th ed.). Beirut: Al-Markaz as-Thaqafi al-’Arabi.
Zaid, N. H. A. (2003). Al-Tafkīr fī Zamāni al-Tafkīr ḍidd al-Jahl wa al-Zayf wa al-Kharafah (2nd ed.). Mesir: Maktabah Madbūli.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.