SELF-ACTUALIZATION IN THE STORY OF PROPHET AYYUB AS IN THE NUSANTARA INTERPRETATION (ANALYSIS OF ABRAHAM MASLOW'S HUMANISTIC PSYCHOLOGY)
pdf

Keywords

Aktualisasi Diri, Kisah Nabi Ayyub a.s, Tafsir Nusantara, Teori Psiklogi Humanistik Abraham Maslow

How to Cite

Aziz, W. (2025). SELF-ACTUALIZATION IN THE STORY OF PROPHET AYYUB AS IN THE NUSANTARA INTERPRETATION (ANALYSIS OF ABRAHAM MASLOW’S HUMANISTIC PSYCHOLOGY). Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 13(01), 77-108. https://doi.org/10.21274/kontem.2025.13.01.77-108

Abstract

Artikel ini menguraikan kajian tokoh utama dalam kisah Nabi Ayyub a.s yang ditelaah melalui Tafsir Nusantara dan kemudian dikaji melalui teori psikologi humanistik Abraham Maslow. Kisah Nabi Ayyub a.s. merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersumber dari Al-Qur'an. Kisah Nabi Ayyub yang terdapat dalam surah al-Anbiya': 83-84 memiliki kepribadian yang kuat dan tidak mudah mengeluh, yang menjadi kunci untuk mencapai aktualisasi diri. Kepribadian beliau menarik untuk dikaji dengan teori psikologi humanistik Abraham Maslow. Teori ini merupakan salah satu teori psikologi kepribadian yang mengusulkan lima tingkatan kebutuhan manusia, mulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan puncak. Penelitian Menggunakan metode kepustakaan (library research) serta deskriptif analitis untuk menjelaskan makna aktualisasi diri surah al-Anbiya’: 83-84 yang tertuang dalam tafsir Nusantara ditinjau dari prespektif teori psikologi humanistik Abraham Maslow, serta integrasi dari keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktualisasi diri dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 83-84, berdasarkan tafsir Nusantara, mencerminkan iman, kesabaran, syukur, penerimaan takdir, dan penghambaan kepada Allah. Dalam teori psikologi humanistik Abraham Maslow, yang mencakup kebutuhan fisiologis hingga aktualisasi diri, hal ini terwujud dalam kepribadian Nabi Ayyub melalui nilai-nilai spiritual seperti ketaatan, kesabaran, dan pengabdian tulus. Hal ini menunjukkan bahwa kelima hierarki kebutuhan yang terdapat dalam teori psikologi humanistik Abraham Maslow terpenuhi dalam kepribadian Nabi Ayyub a.s, baik tercermin dalam perjalanan maupun interaksi sosial yang terjadi selama hidupnya. Kelima kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

https://doi.org/10.21274/kontem.2025.13.01.77-108
pdf
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Downloads

Download data is not yet available.