Abstract
Makalah ini ditulis untuk menganalisis pembangunan pendidikan pesantren neo-modernis berbasis Nadhlatul Ulama dalam perspektif kemimpinan. Teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan adalah teori leadership dari Edward Sallis. Makalah ini tulis dengan pendekatan pustaka yang sangat luas dari jurnal, tesis, disertasi, buku, dan website yang relevan dengan penelitian ini. Data kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif analitik dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, displai data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti juga berusaha membuat interpretasi sebelum menyimpulkan hasil penelitian dengan pendekatan tekstual. Makalah ini menemukan Pembangunan pesantren neo-modernis berbasis Nahdlatul Ulama pertama dapat dilakukan dengan memaksimalkan peran pemimpin dalam mengeloa visi dan simbol. Dalam aspek ini pemimpin pendidikan harus mengkomunikasikan nilai-nilai institusi kepada staf, siswa dan masyarakat luas. Kedua pemimpin pesantren harus membangun komunikasi yang baik untuk mengkomunikasikan visi pesantren neo-modernis. Pemimpin pesantren bisa memulai mengokumunikasikan visi pesantren dengan membangun sistem informasi yang baik. Ketiga, pemimpin pesantren memulai dengan perannya sebagai pemimpin dalam mengembangkan budaya mutu pesantren neo-modernis. Membangun budaya mutu bisa dilakukan dengan yang dilakukan peningkatan mutu, perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan perbaikan serta peningkatan mutu berkelanjutan yang khas dengan mengedepankan mutu akhlak disamping orientasi lembaga pendidikan Islam yang membangun pada prestasi. Keempat, pemimpin pesantren melakukan pemberdayaan guru baik laki-laki maupun perempuan. Pemimpin pesantren harus meningkatkan skill ilmu pengetahuan serta guru menjamin kesejahteraan ekonomi.
References
Abduh, F. (2021). Memahami Makna Kesejahteraan Guru (Studi Fenomenoloi Kesejahteraan Guru di Kalangan Pondok Pesantren Daarul Ukhuwah Malang Jawa Timur). Tesis S2, Program Magister Ekonomi Syariah, Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Bakti, A. F. (2004). Paramadina and its Approach to Culture and Communication: an Engagement in Civil Society. Archipel, 68(1), 315–341. https://doi.org/10.3406/arch.2004.3840
Bakti, A. F. (2005). Islam and Modernity: Nurcholish Madjid’s Interpretation of Civil Society, Pluralism, Secularization, and Democracy. Asian Journal of Social Science, 33(3), 486–505. https://doi.org/10.1163/156853105775013634
Barton, G. (1997a). Indonesia’s Nurcholish Madjid and Abdurrahman Wahid as Intellectual Ulama: The Meeting of Islamic Traditionalism and Modernism in Neo–Modernist Thought. Islam and Christian-Muslim Relations, 8(3), 323–350. https://doi.org/10.1080/09596419708721130
Barton, G. (1997b). Indonesia’s Nurcholish Madjid and Abdurrahman Wahid as Intellectual “Ulama”: The meeting of islamic Traditionalism and Modernism in Neo-modernist Thought. Studia Islamika, 4(1), 29–81. https://doi.org/10.15408/sdi.v4i1.786
Barton, G. (2002). Islam dan Modernity. In Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President. University of New South Wales Press.
Barton, G., Yilmaz, I., & Morieson, N. (2021). Authoritarianism, Democracy, Islamic Movements and Contestations of Islamic Religious Ideas in Indonesia. Religions, Vol. 12(8), 1–20. https://doi.org/10.3390/rel12080641
Branston, G., & Stafford, R. (2010). The Media Student’s Book (5th ed.). Routledge.
Dauly, S., & Dalimunthe, R. A. (2021). Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia (Komparasi Pengalaman Organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama). Fitrah: Journal of Islamic Education, 2(2), 24. https://doi.org/10.51590/waraqat.v2i2.60
Diana, I. N. (2015). Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Perilaku Islami (Catatan Model Kepemimpinan untuk Warga Nahdliyin). In M. I. Esha (Ed.), NU di Tengah Globalisasi: Kritik, Solusi, dan Aksi. UIN-Maliki Press.
Ehwanudin. (2018). Tokoh Proklamator Nadhlatul Ulama (Studi Historis Berdirinya Jam’iyyah Nahdlatul Ulama). Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya, 1(2, Desember).
Faqieh, M. I. (2010). Fatwa dan Canda Gus Dur (Z. Misrawi, Ed.). PT Kompas Gramedia.
Gazali, E. (2018). Pesantren di Antara Generasi Alfa dan Tantangan Dunia Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0. Oasis: Jurnal Ilmiah Kajian Islam, 2(2, Februari), 94–109.
Hadi, R. R. (2018). Pemikiran Adian Husaini Tentang Kesetaraan Gender dalam Tinjaun Hukum Islam. Skripsi S1, Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyyah, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Hamami, T. (2021). Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama Education: Two Main Pillars of National Education in Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 18(2, Desember), 307–330. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/jpai.2021.182-06
Hariandi, A., Umar, H., & Anwar, K. (2021). Budaya Pesantren: Telaah Kepuasan Kerja Guru (Prishidayati, Ed.; 1st ed.). Penerbit Lakeisha.
Hayat, N. R. (2019). Politik dan Pendidikan Nahdlatul Ulama. Cakrawla: Studi Manajemen Pendidikan Islam Dan Studi Sosial, 3(1), 58–74.
Husaini, A. (2015). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekluer-Liberal (3rd ed.). Gema Insani Press.
Khoiron, M. (2013). Jumlah Pesantren Tradisional Masih Dominan. https://nu.or.id/nasional/jumlah-pesantren-tradisional-masih-dominan-pQH8r
McKee, A. (2003). Textual Analysis: A Beginner’s Guide. SAGE Publications Ltd.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Source Book (3rd ed.). SAGE Publications.
Muhlisin, & Fajar, M. (2019). Madrasah Curriculum Development Based on Pondok Pesantren Through Collaborative Model. HIKMATUNA: Journal for Integrative Islamic Studies, Vol. 5(1). https://doi.org/10.28918/hikmatuna.v5i1.1840
Muhyidin, & Yulianto, A. (2017). Pertumbuhan Pesantren di Indonesia Dinilai Menakjubkan. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/11/30/p088lk396-pertumbuhan-pesantren-di-indonesia-dinilai-menakjubkan
Muin, M. A. (2014). Nurcholish Madjid’s Idea of Inclusive Theology in Islam. Islamika Indonesiana, 1(1), 65. https://doi.org/10.15575/isin.v1i1.6
Mujiburrahman. (1999). Islam and Politics in Indonesia: The Political Thought of Abdurrahman Wahid. Islam and Christian-Muslim Relations, 10(3), 339–352. https://doi.org/10.1080/09596419908721191
Mukhtar, U., & Sasongko, A. (2021). RMI PBNU: Pesantren Terus Tumbuh Sampai Saat ini. https://ihram.co.id/berita/qz7nee313/rmi-pbnu-pesantren-terus-tumbuh-sampai-saat-ini
Muqorrobin, S. (2020). Konsep Pendidikan Islam K.H. Hasyim Asy’Ari. Transformasi: Jurnal Studi Agama Islam, 13(2).
Mustofa, S. (2015). Great Leader dalam Pusaran NU. In M. I. Esha (Ed.), NU di Tengah Globalisasi: Kritik, Solusi, dan Aksi. UIN-Maliki Press.
Popping, R. (2012). Qualitative Decisions in Quantitative Text Analysis Research. Sociological Methodology, 42(1), 88–90. https://doi.org/10.1177/0081175012460854
Pribadi, Y. (2013). Religious Networks in Madura Pesantren, Nahdlatul Ulama and Kiai as the Core of Santri Culture. Al-Jami’ah, 51(1), 1–32. https://doi.org/10.14421/ajis.2013.511.1-32
Rahman, F., Taufik, M., & Fadli, A. (2021). History of Islamic Education in Central Lombok (Historiography Study of Growth and Development NU Islamic Boarding School in Central Lombok). International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 8(7), 156. https://doi.org/10.18415/ijmmu.v8i7.2727
Saenong, F. F. (2021). Nahdlatul Ulama (NU): A Grassroots Movement Advocating Moderate Islam. In M. U. Upal & C. M. Cusack (Eds.), Handook of Islamic Sects and Movements. Brill.
Saleh, A. K. (2015). Mengembalikan Pesantren NU sebagai Agent of Change. In M. I. Esha (Ed.), NU di Tengah Globalisasi: Kritik, Solusi, dan Aksi. UIN-Maliki Press.
Sallis, E. (2005). Leadership. In Total Quality Management in Education (3rd ed.). Taylor & Francis e-Library. https://doi.org/10.4324/9780203423660_chapter_5
Shkedi, A. (2019). Introduction to Data Analysis in Qualitative Research: Practical and Theoritical Methodologies with Optional Use of a Software Tool.
Sholikah, & Mumtahanah, N. (2016). Kontribusi Kebangsaan Kiai Hasyim Asy’ari Membangun Relasi Harmonis Islam dan Indonesia. Akademika: Jurnal Pemikiran Islam, 15(1, Juni), 1–23.
Solichati, S., & Musfiqon, M. (2021). Integration of International, National and Madrasah Curriculum to Improve the Quality of Graduates At Mi Muslimat NU Pucang Sidoarjo. Proceedings of The ICECRS, Vol. 9, 9–10. https://doi.org/10.21070/icecrs2021907
Suprayogo, I. (2015). Merindukan Pemimpin NU Berjiwa Pejuang. In M. I. Esha (Ed.), NU di Tengah Globalisasi: Kritik, Solusi, dan Aksi. UIN-Maliki Press.
Taylor, S. J., Bogdan, R., & DeVault, M. L. (2016). Introduction to Qualitative Research Methods: Guide Book and Resource (4th ed.). Wiley.
Wahid, A. (2006). Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi (A. Suaedy, Rumadi, G. Ferdhi, & A. M. Abegebriel, Eds.). The Wahid Institute.
Wasehudin, & Syafei, I. (2021). Religious Moderation-Based Islamic Education Model by Nahdlatul Ulama at Islamic Boarding Schools in Lampung Province. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 6(1), 53–61. https://doi.org/10.24042/tadris.v6i1.8622
Wulandari, N. (2019). Peran Kiai Sebagai Inisiator dan Elitist Charismatic dalam Membentuk Akuntabilitas Nahdlatul Ulama. Jurnal Akuntansi Aktual, 6(2, Juli), 290–297. https://doi.org/10.17977/um004v6i22019p290
Zarkasyi, H. F. (2008). Liberalisasi Pemikiran Islam: Gerakan Bersama Missionaris, Orientalis dan Kolonialis. Jurnal Tsaqafah, 5(1). https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v5i1.145
Zarkasyi, H. F. (2011). Tradisi Orientalisme dan Framework Studi al-Qur’an. Jurnal Tsaqafah, 7(1). https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v7i1.105